Kunjungan Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jateng
YOGYAKARTA – Cepatnya perkembangan teknologi saat ini membuat peran perpustakaan tergantikan dengan pustaka digital atau online. Melihat kondisi itu, Komisi A DPRD Provinsi Jateng berusaha membenahi perpustakaan agar tetap menjadi sumber referensi utama masyarakat.
Upaya Komisi A itu diawali dengan mendatangi Provinsi DIY, mengingat perpustakaan di Kota Gudeg tersebut mampu meraih penghargaan terbaik se-Indonesia. Saat bertemu dengan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DIY Monica Nur Lastiyani di Gedung Grahatama Kota Yogyakarta, Kamis (30/1/2020), Komisi A mengaku sangat mengagumi pengelolaan perpustakaannya yang mampu mengikuti perkembangan zaman dengan nama ‘Grhatama Pustaka’. Dalam hal ini, Monica mengatakan gedung perpustakaan tersebut merupakan gedung bersejarah yang letaknya di Jalan Malioboro. Biasanya, pengunjung yang datang ke Jogja Library Center berkisar 100 sampai 1.200 pembaca setiap harinya. “Kami selalu berupaya dan berharap masyarakat tetap menjadikan buku sebagai sumber referensinya,” katanya.
Dikatakannya pula, pihaknya berusaha menjadikan Gedung Grahatama sebagai gedung utama perpustakaan senyaman mungkin bagi para pengunjung. Untuk jam operasional, pihaknya membuka setiap hari, Senin-Jumat 08.00-22.00 termasuk Sabtu dan Minggu jam buka layanan dari jam 08.00-16.00 WIB. “Kami berusaha membuat gedung menjadi tempat bacaan yang nyaman. Dan tidak kalah penting, perpustakaan juga berorientasi pada pengentasan kemiskinan. Sebagai contoh, seorang asisten rumah tangga dapat menjadi pengusaha kuliner setelah rajin baca buku masakan,” jelasnya.
Ia juga mengatakan fasilitas yang mampu menaikkan animo kunjungan seperti Perpustakaan Gama Pustaka sebagai rekreasi edukatif dan studio 6 Dimensi. Menurut dia bedah buku bisa kolaborasi dengan DPRD karena nantinya bisa menghadirkan konstituen di desa. “Dan dari mana baca itu akan memunculkan potensi desa,” katanya.
Mendengar hal itu, Ketua Komisi A DPRD Provinsi Jateng M. Saleh mengaku sepakat dengan penjelasan Monica tersebut. Saat ini, Provinsi Jateng berupaya menghadirkan bersama buku dan digitalisasi sehingga memacu minat baca masyarakat.