Workshop Sapa Anak Ceria: “Baca Buku dan Bermain Craft Yuk”
Workshop Sapa Anak Ceria:
“Baca Buku dan Bermain Craft Yuk”
Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY menyelenggarakan Workshop Sapa Anak Ceria dengan tema “Baca Buku dan Bermain Craft Yuk” dengan diikuti oleh 35 peserta (23/11/2021). Workshop dibuka oleh kepala Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY, Dewi Ambarwati S.Sos., M.AP. Workshop ini dipandu oleh Kakak-kakak dari Rumah Belajar Modern (RBM) yaitu Kak Bekti dan Kak Muti dengan moderator Kak Febri.
Sesi pertama yaitu membuat mahkota kelinci dengan dipandu oleh Kak Muti. Alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu: Kertas buku gambar, kertas origami, pensil, spidol, lem, penggaris, gunting, steples, dan karet gelang. Untuk cara membuatnya adalah:
- Siapkan kertas buku gambar, gambar pola mahkota kelinci dengan menggunakan pensil dan penggaris, lalu potong pola tersebut menggunakan gunting
- Gambar dua pola telinga kelinci menggunakan kertas origami. Pertama kertas origami dilipat menjadi dua bagian, lalu gambar pola telinga kelinci, setelah selesai lalu potong menggunakan gunting
- Gambar dua pola lingkaran, digunakan sebagai mata kelinci. Setelah itu warnai dengan spidol hitam dan potong menggunakan gunting
- Membuat pola berbentuk segitiga yang akan digunakan untuk mulut kelinci
- Setelah semua pola jadi dan sudah dipotong, tempel semua pola tersebut pada mahkota kelinci
- Jika mahkota kelinci kurang panjang dan tidak menutup seluruh kepala, maka bisa ditambahkan karet untuk penyambungnya. Caranya adalah karet tersebut di tempel menggunakan steples pada kedua ujungnya
- Mahkota kelinci siap dipakai
Sesi kedua, akan di bawakan cerita oleh Kak Bekti dengan judul “Aku ini Kelinci”, menceritakan bahwa ada seekor kelinci cokelat yang tidak dikenal oleh binatang lainnya. Bahkan beberapa binatang seperti monyet dan tikus mengira bahwa kelinci cokelat adalah bagian dari mereka karena warna bulunya yang cokelat. Hal tersebut membuat kelinci sedih dan tidak percaya diri, hingga akhirnya kelinci bertemu dengan landak dan landak pun menasehati kelinci cokelat bahwa kita harus percaya diri dengan apa yang kita miliki. Walaupun kelinci cokelat memiliki warna yang sama dengan tikus dan monyet, kelinci cokelat tetaplah kelinci, bukan monyet ataupun tikus. Cerita ini memiliki pesan moral bahwa kita harus menghargai sesama walaupun berbeda dari kita, dan juga kita harus tetap percaya diri dengan apa yang kita miliki.
Tim Humas Balaiyanpus DPAD DIY