Memulai Bisnis Online Dan Strategi Marketing Dgital untuk Meningkatkan Penjualan
Situasi pandemi membuat krisis diberbagai sektor kehidupan, seperti pendidikan, kesehatan, industri, pemerintahan, keagamaan, ekonomi dan masih banyak lainnya. Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY terus mencoba memberikan pelayanan sesuai kebutuhan pemustaka baik dengan menyediakan akses informasi berupa buku tercetak maupun digital, selain itu perpustakaan juga berusaha meningkatkan kreativitas pemustaka dan masyarakat secara umum melalui webinar kreativitas perpustakaan yang sudah berlangsung sebanyak 4 kali sejak bulan Februari hingga sekarang. Kegiatan webinar peningkatan kreativitas kali ini berlangsung pada Kamis (17/06/2021) bertempat di Rumah Belajar Modern (RBM) Bantul, yang mengusung tema “Memulai Bisnis Online dan Strategi Marketing Digital untuk Meningkatkan Penjualan”. Webinar dibuka oleh Dewi Ambarwati selaku Kepala Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY. Webinar ini menghadirkan dua narasumber yaitu Surgana selaku owner Taskertas.net dan Imam Syafi’i selaku Youtuber dan Pegiat Bisnis Digital.
Narasumber pertama yaitu Surgana menjelaskan bahwa dalam memulai bisnis online harus menentukan bisnis apa yang akan digeluti, kemudian tujuan bisnis tersebut, mengapa harus berbisnis dan lain sebagainya harus dianalisis terlebih dahulu, karena dengan menentukan hal tersebut membuat bisnis yang akan dijalankan menjadi lebih terarah. Selain itu, penentuan keyword dari nama produk itu sendiri juga sangat penting, dikarenakan dapat memudahkan proses pemasaran. Cara riset bagaimana menentukan keyword dapat dilakukan dengan search di google produk yang akan dijual dalam bisnis online, apakah sekiranya hasil dari pencarian di google tersebut menunjukkan angka yang tinggi atau sebaliknya. Sehingga dari hal tersebut bisa diketahui keyword apa yang sering digunakan untuk mencari suatu produk. Di dalam dunia pemasaran online berbasis website, hal yang harus diupayakan adalah muncul dipaling pertama dalam pencarian google, dalam hal ini dapat memanfaatkan SEO (Search Engine Optimization). Selain website, pemasaran online juga dapat dilakukan melalui media sosial, bisa juga melalui youtube.
Surgana juga menjelaskan terkait bagaimana strategi dalam meningkatkan penjualan, terdapat 3 hal yang dapat dilakukan yaitu sebagai berikut :
- Pengenalan produk ke publik. Hal ini bisa dilakukan dengan membuat akun google my bussiness, membuat peta ke alamat offline, membuat website di google my bussiness, membuat blogger dan membuat channel youtube.
- Perencanaan dengan omni channel marketing. Omni channel merupakan ketika pelanggan bisa menggunakan lebih dari satu channel penjualan seperti internet, toko fisik, e-commerce/internet, dan masih banyak lagi yang digunakan untuk melakukan riset, membeli, mendapatkan dan mengembalikan serta menukar barang dari paritel, terlepas dari channel penjualan yang digunakan.
- Tracking produk dan pasar, dalam hal ini dapat dilakukan dengan riset dari produk dan pasar yang berkembang.
Narasumber yang kedua yaitu Imam Syafi’i menjelaskan terkait penggunaan media sosial sebagai media untuk meningkatkan penjualan bisnis online. Imam Syafi’i mengatakan bahwa kalau ingin memasarkan prodak ketika kita ingin lebih efektif ya kuasai google, untuk dapat menguasai google itu ada beberapa cara sebenarnya, yang paling mudah melalui website, kemudian yang ke dua milikilah website, blog dan selain itu juga bisa menggunakan youtube. Selama pandemi penggunaan internet untuk mengases media sosial semakin meningkat, menurut penjelasan Imam Syafi’i, hal ini juga berdampak baik untuk beberapa bisnis yang ada di Indonesia karena adanya momentum dimana masyarakat mengalami peningkatan dalam penggunaan media sosial, sehingga produk-produk yang dipasarkan melalui media sosial akan semakin luas jangkauannya.
Imam Syafi’i juga menjelaskan bahwa penggunaan media sosial paling banyak di Indonesia adalah Youtube, WhatsApp, Instagram, Facebook dan kemudian diikuti oleh media sosial lainnya. Menggunakan media sosial trackingnya akan lebih tinggi, dikarenakan basisnya bukan basis keyword, karena fungsi media sosial sendiri adalah untuk bersosialita, atau berhubungan dengan mitra. Maka, untuk menjadikan media sosial sebagai media untuk meningkatkan penjualan itu perlu adanya strategi. Melalui data yang dipaparkan oleh Imam Syafi’i yang diikutip dari wearesocial.com menyatakan bahwa pengguna media sosial berada pada usia produktif, sehingga hal ini juga bisa dijadikan sebagai bahan untuk riset pasar. Strategi yang perlu diterapkan menurut Imam Syafi’i adalah dengan melihat pola dan karakter dari media sosial itu sendiri, dan fokus ke media sosial yang akan dioptimalkan. Selain hal tersebut strategi yang harus diterapkan adalah dengan cara riset target pasar.
Berikut adalah 4 potensi pendapatan yang bisa diperoleh dari Youtube:
- Google Adsense
Channel Youtube dapat dimomelisasi dengan minimal 1000 subscriber dan 4000 jam tayang.
- Affiliate Marketing
Channel Youtube dapat ikut program affiliate marketing untuk mendapatkan komisi penjualan
- Endorsment/Paid Promote
Sudah menjadi trend strategi pemasaran yang menggunakan jasa influencer dari Youtuber
- Jual Produk/Jasa Sendiri
Cara seperti ini banyak digunakan sebagai strategi mengembangkan bisnis.
Strategi berikutnya yang perlu diperhatikan adalah gunakan akun media sosial sebagai aset, media sosial dapat menghasilkan manfaat apabila dikelola dengan baik dan tepat. Tips berikutnya adalah konsisten dalam berkarya, karena dengan konsisten berkarya dapat menciptakan branding. Strategi yang telah dibahas di atas merupakan pembahasan pada kegiatan webinar kreativitas perpustakaan yang diikuti oleh 121 peserta secara daring via zoom dan ada juga yang via luring. Webinar dipandu oleh Pustakawan DPAD DIY, Gandes Yuningtyas sebagai pembawa acara dan Hendy Prasetya sebagai moderator. (nw)