“Membangun Percaya Diri dengan Public Speaking dan Personal Branding di Era Digital”
Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY menyelenggarakan webinar kegiatan peningkatan kreativitas di perpustakaan dengan tema “Membangun Percaya Diri dengan Public Speaking dan Personal Branding di Era Digital” dengan diikuti oleh 240 peserta. (20/05/2021) Webinar dibuka oleh Kepala Balai Layanan Perpustakaan yaitu Dewi Ambarwati dengan dipandu oleh Pustakawan DPAD DIY, Gandes Yuningtyas sebagai MC dan juga diisi oleh Yokcaband sebagai guest start. Pada webinar ini menghadirkan dua narasumber yaitu Ferry Anggara membahas tentang “Public Speaking” dan Sekar Sari dengan membahas “Personal Branding” dengan dimoderatori oleh Wiwik Tarmini.
Ferry Anggara menyampaikan bahwa Publik speaking adalah kemampuan berbicara di hadapan umum untuk menyampaikan gagasan atau pemikiran dengan gaya dan artikulasi yang jelas agar mudah diterima oleh audien. Public speaking menjadi hal yang sangat penting karena kita semua banyak gagasan dan pendapat, akan tetapi banyak orang yang sulit untuk mengutarakannya. Ketika kita memiliki gagasan atau pemikiran akan tetapi tidak dapat menyampaikan maka sama halnya kita tidak memiliki pemikiran.
Setiap orang mengalami kecemasan dalam melakukan public speaking akan tetapi bagaimana orang tersebut mengendalikannya. Konsep dan mindset positif sangat mempengaruhi dalam public speaking. Menguasai hal-hal yang akan disampaikan dengan berlatih materi, membayangkan sesuatu yang menyenangkan untuk menjadikan public speaking tersebut menjadi fokus dan rileks.
Narasumber kedua yaitu Sekar Sari. Beliau menyampaikan bahwa personal branding adalah sebuah upaya untuk mengemas diri dan atau mempengaruhi persepsi publik oleh seseorang, dengan cara memposisikan diri sebagai sebuah otoritas di bidang tertentu, untuk meningkatkan kredibilitas, performa dalam karir dan memperluas pengaruh. Personal branding terhadap peran kita sebagai multi peran, orang tua, teman, murid, dan seorang pekerja.
Sebagai orang tua, ingin dikenal sebagai orang tua seperti apa sih untuk anak kita. Dikenal sebagai orang tua yang dijadikan sebagai teman oleh anak kita atau orang tua yang ditakuti oleh anak kita. Sebagai teman, mau dikenal sebalai teman visible atau invisible. Menjadi murid, Kita nggak cuma sebagai seorang yang hanya mendengarkan seorang guru. Sebagai pekerja, Kita juga nggak cuma mengikuti akan tetapi kita juga harus memiliki inisiatif untuk melakukan hal-hal yang membuat personal branding dalam diri sendiri. Dalam hal personal branding kita harus memiliki kejujuran dan ketulusan untuk menghasilkan value dalam diri sendiri, ujar Sekar Sari.
Tertanda,
Tim Humas Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY