Membangun Literasi Anak Melalui Mendongeng dan Cara Membaca Efektif
Kegiatan Peningkatan reativitas di Perpustakaan
Membangun Literasi Anak Melalui Mendongeng dan Cara Membaca Efektif
Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY, menyelenggarakan kegiatan webinar peningkatan kreativitas di perpustakaan dengan tema “Membangun Literasi Anak Melalui Mendongeng dan Cara Membaca Efektif” (15/07/2021). Tema ini diangkat dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional Tahun 2021. Acara webinar dipandu oleh Ibu Gandes selaku moderator, dan dibuka oleh Kepala Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY Ibu Dewi Ambarwati. Webinar menghadirkan Kak Aio (Pendongeng, Pelatih mendongeng & Penulis Cerita) dan Kak Tyas Widjati (Penulis Buku Anak) sebagai pembicara dalam webinar.
Materi pertama disampaikan oleh Kak Aio, yang dibuka dengan kegiatan mendongeng dengan mengajak peserta webinar untuk mengikuti gerakan tubuh yang dipandu oleh Kak Aio. Banyak peserta yang antusias menyimak dengan ditujukkan dari berbagai ekspresi, hingga mengikuti gerak kak Aio serta ditunjukkan dari jumlah peserta yang mencapai 422 orang. Selain itu kak Aio juga sedikit mengajarkan tentang bagaimana menggunakan bahasa isyarat terkait pengucapkan terima kasih, tepuk tangan, dan untuk mengungkapkan hal yang keren dan luar biasa.
Kak Aio juga menyampaikan bahwa setiap orang bisa mendongeng, dan kegiatan mendongeng itu sendiri tidak harus selalu menggunakan boneka, kostum dan make up tertentu. Mendongeng bisa menyenangkan meskipun dilakukan tanpa harus dipragakan dengan alat bantu ataupun menirukan suara-suara yang aneh-aneh, karena apabila sudah menemukan cerita yang menarik, maka akan menarik juga untuk yang mendengarkan. Kemudian kak Aio juga memberikan tips bagaimana caranya mendongeng. Berikut adalah tipsnya;
- Siapkan terlebih dahulu ceritanya.
Paling keren biasanya cerita bisa didapatkan dari buku, karena buku cerita dibuat dengan persiapan yang baik melalui banyak proses mulai dari penelitian hingga perlu proses penyuntingan oleh editor, sehingga sudah disesuaikan dengan kebutuhan.
- Memilih cerita yang disukai.
- Jika menemukan cerita dari buku atau menulis cerita sendiri jangan dihafalkan kata perkatanya
Hal yang harus dilakukan adalah mengingat hal-hal yang disukai itu apa, karakter tokoh-tokohnya itu seperti apa, dan bagaimana ceritanya.
- Perhatikan Suara
Mendongeng tidak harus menirukan suara akan tetapi diperbolehkan apabila ingin menirukan suara karena cara bercerita sendiri ada dua yaitu cara bercerita menggunakan suara yang biasa dan menggunakan banyak suara. Apabila menirukan banyak suara ini juga perlu latihan pernafasan. Latihan pernafasan yang baik itu dilakukan dengan pemanasan, latihan fisik, tidak makan makanan yang berminyak dan latihan minimal 1 jam perhari.
- Mendongeng tidak harus menceritakan hal yang lucu, tidak harus membuat orang tertawa, yang terpenting adalah cerita yang baik.
- Ekspresi dan bahasa tubuh juga perlu diperhatikan
- Kuasai setiap bagian ceritanya
- Pada akhir bagian cerita jangan ditutup dengan memberikan simpulan pesan moral, karena pendengar mengharapkan ceritanya, dan biarkan setiap orang mengambil pesan moralnya sendiri, dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan terkait isi cerita.
Pemaparan materi yang kedua disampaikan oleh kak Tyas Widjati, pada sesi tersebut kak Tyas memaparkan terkait cara membaca yang efektif untuk meningkatkan keterampilan literasi dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa cara untuk meningkatkan keterampilan literasi pada kehidupan sehari-hari.
a) Mencoba mengenalkan buku dan membacakan buku kepada anak sejak dini, karena membacakan buku pada anak memberikan manfaat yang banyak;
b) Meluangkan waktu membacakan buku untuk anak;
c) Membaca nyaring untuk anak meskipun pada anak yang sudah bisa membaca, karena hal ini dapat menstimulasi otak, melatih kemampuan menyimak, merangsang imajinasi, meningkatkan mutu hubungan orang tua dan anak, melatih rentang penafsiran dan fokus, membantu anak yang memiliki kesulitan membaca dan memungkinkan anak menikmati buku yang levelnya lebih tinggi;
d) Memilih buku yang sesuai untuk anak;
e) Mengenal kemampuan anak, karena semua anak itu berbeda, sehingga cara memperlakukan anak juga akan berbeda;
f) Mengajak anak untuk berpendapat dari buku yang dibaca, karena hal tersebut dapat melatih nalar dan cara berpikir kritis.
Literasi membaca adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga negara dan dunia agar dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat. Di luar pelajaran, diluar raport, ada sebuah dunia yang sangat besar yang membutuhkan literasi.